Pendaki 7 Puncak Dunia Bagikan Langkah Atasi Situasi Darurat Gunung

Pendaki 7 Puncak Dunia Bagikan Langkah Atasi Situasi Darurat Gunung
Kata Pos. Keadaan sekitar Gunung Rinjani masih belum stabil setelah diguncang gempa berkekuatan 6,4 skala Richter yang terjadi pada Minggu (29/07) pagi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) juga Menyebut Jalur Pendakian Tertutup Material Longsor, Hingga menghambat Penyelamatan Pendaki Korban gempa di sana.

Mathilda Dwi Lestari, Tim The Woman Of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (WISSEMU) pun ikut berkomentar. Sebagai pendaki tujuh puncak dunia, dia memberikan saran ketika dalam kondisi darurat untuk para pendaki yang terjebak, sebagaimana di Gunung Rinjani.

Walaupun, dia mengaku belum pernah mengalami hal serupa dan belum pernah mendaki Gunung Rinjani, tetapi dia tidak bisa membayangkan perasaan pendaki yang berada di Gunung Rinjani saat gempa.

“Wah, nggak kebayang rasanya gimana, belum pernah merasakan juga,”  tutur Mathilda pada JawaPos.com melalui pesan singkat.

Namun, jika harus berandai-andai berada di Gunung Rijani saat gempa terjadi, perempuan 23 tahun itu sebisa mungkin tidak boleh panik. Terpenting, kendalikan diri agar bisa berpikir jernih karena hal tersebut pasti sulit sekali.

“Pertama kendalikan diri dulu, jangan panik berlebihan biar bisa berpikir apa yang harus dilakukan. Lalu, sebisa mungkin langsung turun aja,” tuturnya

Kemudian, langkah selanjutnya adalah mencari keramaian dan daerah aman. Serta Cek logistik dan membaginya secara adil.

“Kalau misalnya kejebak, cari tempat aman yang lumayan deket sama base camp, menjauh dari pusat bencana, dan selalu bersama dengan keramaian. Lalu cek logistik, apa saja yang tersisa kemudian dikontrol pembagiannya untuk berapa hari kira-kira harus survive,” pungkasnya.

Sebelumnya dilaporkan, tim gabungan TNI, Polri, SAR, petugas taman nasional, dan para relawan menggelar upaya evakuasi terhadap ratusan pendaki yang terperangkap di Gunung Rinjani.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi juga telah mengunjungi lokasi pengungsian di Desa Belanting, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur untuk memastikan penanganan dampak gempa dapat diselesaikan dengan cepat dan baik. Hingga saat ini, menurut BPBD NTB, korban meninggal dunia akibat gempa Lombok mencapai 16 orang.

Comments

Popular posts from this blog

Menu Baru Masakan Ala Jepang Bento Ramadhan

Fisioterapi Sangat Dibatasi , Penyakit yang kambuh bisa berpotensi cepat sembuh

Resep Klepon Isi Ayam Untuk Cemilan Berbuka Puasa